TUHAN MAHA JAHAT DAN PENIPU (JAWABAN UNTUK PENDETA RICHMON-1)

Kasus kerusuhan Temanggung pada Senin, 8 Februari 2011 lalu dipicu
oleh buku hujatan Islam dalam buku "Ya Tuhanku, Tertipu Aku!" yang
dibagi-bagikan secara cuma-cuma oleh Pendeta Antonius Richmon Bawengan
kepada warga Muslim Temanggung. Buku bersampul hijau setebal 60
halaman ini penuh dengan hujatan terhadap Islam. Dalam buku yang tidak
mencantumkan nama penulis dan penerbit ini, digelar ratusan hujatan
Islam yang dibagi dalam 21 poin.
Pada poin pertama berjudul "Onta Yang Bodoh," dikutip sebuah ayat
Al-Qur'an surat An-Nisa, untuk menyindir umat Islam agar tidak menjadi
manusia yang bodoh seperti onta. Setelah menyindir umat Islam dengan
julukan "Onta Yang Bodoh," pendeta kelahiran Manado 58 silam ini
menyerukan agar menyangkal pendodohan Jin berkedok Tuhan.
Selanjutnya pada poin kedua berjudul "Mohon Ditunjuki Jalan Yang
Lurus," Pendeta Richmon melecehkan Allah sebagai Tuhan yang jahat dan
menipu umat Islam ke neraka. Berikut kutipannya:
"Penganut Agama Arabi mentaati ketentuan untuk menyembah Allah, antara
lain dalam bentuk shalat 5 waktu, yang berlangsung 17 rekaat setiap
hari. Dalam setiap rekaat shalatnya, umat Muhammad umumnya melafazkan
Al-Fatihah, yang berisi antara lain: "…Tunjukilah kami jalan yang
lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah anugerahkan nikmat
kepada mereka…"
'Jalan orang-orang yang Tuhan anugerahkan nikmat kepada mereka,'
pastilah Jalan Lurus ke sorga kekal, bukan ke Neraka.
17 kali sehari kalimat permohonan itu diucapkan oleh muslim yang
takwa. Hari ini belum dikabulkan, besok memohon lagi. Tidak
dikabulkan, lanjut dengan permohonan di hari berikutnya. 6100 kali
dimohonkan dalam setahun, tidak terkabul juga.
Fakta menunjukkan bahwa sampai hari ini, sesudah 15 abad agama Islam
berkembang, permohonan tentang Jalan yang lurus itu berlanjut terus.
Berarti Allah belum/tidak mengabulkannya. Begitu jahatnya Allah?
Oleh Allah, sesembahan muslim, umat muslim diperlakukan serupa dengan
onta yang dibodohi oleh manusia cerdas.... Umat muslim yang takwa
berharap terus, hari lepas hari bermohon, dan berharap, agar beroleh
Jalan Lurus ke Surga. Dengan rajin beribadah, shalat 5 waktu, berharap
ditunjuki Jalan Lurus. Sampai di ujung jalan-hidupnya tidak
diperolehnya. Apa artinya keadaan itu?
Neraka! Mereka yang belum beroleh Jalan Lurus, berarti tidak berjalan
lurus ke Surga, setelah ajal pasti ke Neraka.
Terus terang, kami, Kaum Injili merasa kasihan kepada Saudara-saudara
umat muslim, tetapi geram terhadap Allah, yang begitu JAHAT, menipu
ratusan juta manusia.
Itulah sebabnya buku-mini ini dituliskan, karena kasih terhadap
sesama, dengan menempuh risiko dimusuhi oleh pemuka Agama Arab yang
pasti geram terhadap penulis buku ini!" (hlm 2-3).
Rusak betul logika Pendeta Richmon ini. Hanya dengan fakta bahwa umat
Islam selalu membaca doa "ihdinash shiraathal mustaqiim" (tunjukilah
kami jalan yang lurus) dalam shalat, sekonyong-konyong disimpulkan
bahwa umat Islam masih belum mendapat petunjuk dari Tuhan. Lalu
dituduhkan bahwa Tuhannya umat Islam jahat dan penipu karena sudah 15
abad, umat Islam belum diberi jalan yang lurus sehingga harus meminta
jalan yang lurus minimal 17 kali sehari atau 6100 kali setahun.
....Salah besar! Tidak benar tuduhan Pendeta Richmon bahwa umat Islam
seperti onta bodoh yang belum berada di jalan yang lurus....
Salah besar! Tidak benar tuduhan Pendeta Richmon bahwa umat Islam
seperti onta bodoh yang belum berada di jalan yang lurus sehingga
terus meminta dalam shalat.
Shiraathal mustaqiim adalah jalan lurus Islam yang jelas tidak
berliku-liku, yaitu mengikuti tuntunan Allah dan Rasulullah SAW.
Shiraathal mustaqiim juga berarti Kitab Allah, sebagaimana riwayat
dari Ali RA yang mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Ash-shiratul
mustaqiim kitabullah."
Umat Islam sudah berada di jalan yang benar/lurus karena meneladani
nabi pamungkas Muhammad SAW. Secara gamblang, Allah menyebut Nabi
Muhammad SAW sebagai salah satu di antara para nabi yang berada di
jalan yang lurus:
"Sesungguhnya kamu (Muhammad) salah seorang dari rasul-rasul di jalan
yang lurus" (Qs Yasin 3-4).
"Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka
lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan
(syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu
benar-benar berada pada jalan yang lurus" (Al-Hajj 67).
Tak ada cara lain bagi orang yang ingin selamat di jalan yang lurus,
kecuali mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Nabi pamungkas ini hanya
berdakwah kepada jalan yang lurus. Siapapun yang berpaling dari ajaran
Rasulullah maka ia menyimpang dari jalan yang lurus (Al-Mu'minun
73-74, Al-An'am 153).
....Tak ada cara lain bagi orang yang ingin selamat di jalan yang
lurus, kecuali mengikuti ajaran Nabi Muhammad....
Di jalan yang lurus ini, Nabi Muhammad berada satu corp dengan para
nabi sebelumnya, antara lain dengan Nabi Ibrahim (Qs. An-Nahl
120-121); Nabi Musa dan Harun (Qs. As-Shaffat 118); Nabi Ishaq, Yakub,
Nuh, Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakariya, Yahya, Ilyas,
Ismail, Ilyasa', Yunus, Luth AS (Qs. Al-An'am 84-87), dll.
Corp semua Nabi Allah itu adalah satu yaitu Dinul Islam, karena agama
yang diridhai Allah hanya satu yaitu Islam (Qs Ali Imran 19). Nabi
Ibrahim adalah Muslim (Ali Imran 67), Nabi Yakub seorang Muslim
(Al-Baqarah 132-133), Nabi Luth juga Muslim (Adz-Dzariyat 36), Nabi
Yusuf pun Muslim (Yusuf 101), Nabi Sulaiman juga seorang Muslim
(An-Naml 31).
Konsekuensinya, siapapun orang yang mencari agama lain selain Islam,
maka pasti tidak akan diterima oleh Allah SWT (Ali Imran 85). Karena
Allah telah menjamin bahwa ajaran Islam telah sempurna (Al-Ma'idah 3).
Sebagai agama yang sempurna dan disiapkan untuk seluruh umat manusia,
di mana dan kapan saja sampai Hari Kiamat nanti, Islam memiliki
beberapa keunggulan, antara lain:
1. Islam adalah agama yang bersumber dari Allah SWT baik Al-Qur'an
sunnah nabawiyah (Qs Az-Zumar 2, As-Sajdah 2).
2. Ajaran Islam bersifat komprehensif (mencakup seluruh aspek
kehidupan) (Qs Al-An'am 38).
3. Ajaran Islam bersifat universal (berlaku untuk seluruh umat manusia
sampai akhir zaman (Qs Al-A'raf 158).
4. Ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia (Qs Ar-Rum 30).
5. Ajaran Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang
sebaik-baiknya secara proporsional, tidak mendewakan dan tidak
menghinakannya (Qs Al-A'raf 179, Luqman 20).
6. Ajaran Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta (Qs Al-Anbiya' 107).
7. Ajaran Islam berorientasi kepada masa depan (akhirat) tanpa
melupakan masa kini (dunia) (Qs Al-Qashash 77).
8. Ajaran Islam adil, menyatakan sorga bagi yang beriman dan azab
neraka bagi yang kufur (Qs Al-Bayyinah 6-8). Setiap manusia
bertanggung jawab atas amalnya masing-masing, dosa manusia tidak bisa
dipikul maupun diwariskan kepada orang lain (Qs. An Najm 38-39,
Al-An'am 164, Al-Isra' 15, Luqman 33, Yasin 54, At-Thur 21, Al-Baqarah
123 & 286,).
Jelaslah bahwa Islam adalah satu-satunya agama/jalan yang lurus dan
diridhai Allah sepanjang zaman dari Nabi Adam hingga Muhammad SAW.
....Iblis bertekad untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus.
Jika Pendeta Richmon menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus,
maka dia tak ubahnya iblis berwajah pendeta!!....
Pendeta Richmon harus belajar banyak tentang agama dan segera bertobat
dari aktivitas provokasi antarumat beragama.
Al-Qur'an surat Al-A'raf 16 menyebutkan tekad iblis untuk menyesatkan
manusia dari jalan yang lurus. Maka Pendeta Richmon wajib pensiun jadi
misionaris yang menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus. Bila
tidak, Richmon tak ubahnya iblis berwajah pendeta!! bersambung [A.
Ahmad Hizbullah MAG/suara-islam]
VOA-ISLAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar