BULAN lalu, voa-islam menayangkan artikel kristologi berjudul "Foto
Yesus Berhadiah Mobil BMW: Menjawab Testimoni Dusta Penginjil Sunda."
Artikel tersebut dimaksudkan untuk menjawab kesaksian penginjil urang
Sunda yang menamakan dirinya Kang Maman. Dalam kesaksian yang dengan
judul provokatif "Dianiaya dan Dibakar Akibat Menjadi Kristiani."
(tabloid Zaitun, edisi 36 Th II), Maman mengaku mengaku sebagai mantan
Muslim.
Perpindahan iman dari Islam ke Kristen, tulisnya, bermula ketika
melakukan shalat pada malam hari, Kang Maman mendengar gemuruh angin
di ruangan shalat. Saat itu, hadir seorang berjubah putih dan
berselendang merah membara serta membawa sebuah tongkat. Lelaki itu
mengucapkan salam dengan suara menggelegar, "Syalom, syalom!"
Lelaki tak dikenal itu terus-menerus menatap ke arah Kang Maman.
Tiba-tiba orang itu berucap, "Anakku, akulah Isa Almasih, dan Akulah
Yesus Kristus. Akulah jalan yang lurus dan akulah yang terkemuka di
dunia dan di akhirat." Penampakan itulah awal kisah Kang Maman menjadi
orang Kristen.
Dalam tangggapannya terhadap kesaksian Penginjil Kang Maman tersebut,
Mokoginta meragukan seluruh kesaksiannya.
...kesaksian Penginjil Kang Mamam bahwa dia masuk Kristen karena
bertemu Yesus melalui sebuah penampakan, wajib diragukan, karena
bohong belaka. Sebab, darimana dia tahu bahwa itu wajah Yesus yang
asli...
Menurutnya, kesaksian Penginjil Kang Mamam bahwa dia masuk Kristen
karena dia telah dijamah oleh Yesus melalui sebuah penampakan, wajib
diragukan. Bila ia mengaku melihat Yesus secara langsung, jelas sekali
bahwa kesaksian seperti itu bohong belaka. Sebab, darimana dia tahu
bahwa itu wajah Yesus yang asli (original)? Jika wajah mereka itu
asli, siapa yang memotretnya? Kamera, scanner, foto copy dan handycam
merek apa yang dipakai saat itu?
Untuk membuktikan bahwa foto-foto Yesus itu tidak ada yang original,
Mokoginta menampilkan berbagai model foto Yesus yang beredar di
seluruh dunia. Foto-foto tersebut tidak ada yang sama, semuanya
berbeda dan bertolak belakang satu sama lainnya.
Mokoginta bahkan menantang Penginjil Kang Maman dan para jemaatnya
dengan sayembara foto Yesus berhadiah mobil BMW.
"Kepada Penginjil Kang Maman yang mengaku pernah ketemu Yesus melalui
penampakan nyata, kami menantang dengan sayembara menarik. Kami
sediakan hadiah berupa mobil sedan BMW bila Kang Maman maupun jemaat
Kristen lainnya bisa menunjukkan wajah Yesus yang sesungguhnya
(asli/original) berdasarkan data-data yang valid dan ilmiah,"
tulisnya.
...Kami sediakan hadiah sedan BMW bila Kang Maman maupun jemaat
Kristen lainnya yang bisa menunjukkan wajah Yesus yang
asli/original...
Sampai tulisan ini ditayangkan, belum ada satu orang pun yang layak
mendapat hadiah mobil BMW.
Seorang kristiani bernama Habel Ndoen bahkan mengirim email berjudul
"Yang penting bukan foto atau gambar Yesus Kristus." Anehnya, Habel
tidak berminat menjawab kuis BMW, tapi justri mengakui bahwa ia dan
seluruh manusia di dunia tidak ada yang mampu menjawab kuis foto Yesus
berhadiah mobil BMW tersebut. Habel menulis sbb:
"Sayembara foto Yesus hadiah BMW tidaklah patut diadakan karena tidak
mungkin ada pemenangnya. Seandainya saya buat Sayembara foto Nabi-nabi
lainnya atau malaikat Jibril pun, dengan hadiah Pesawat Terbang
termahal di dunia, juga tidak mungkin ada pemenangnya. Mengapa Anda
nekat punya ide aneh buat Sayembara Foto Yesus? Saya yakin 100% Allah
SWT tidak menyuruh Anda buat Sayembara tsb."
Habel Ndoen harus tahu, bahwa sayembara itu bukan atas dasar
"nekad-nekadan," tapi untuk mengajak Penginil Kang Maman dan umat
lainnya untuk berpikir logis, bahwa teologi "penampakan Yesus" adalah
sebuah kemustahilan. Karena sampai sekarang, seluruh umat manusia di
dunia ini tidak ada yang tahu wajah Yesus yang asli.
Lukisan Yesus karya Leonardo Da Vinci pun Tak Valid
Ketidakvalidan foto Yesus ini juga diakui umat Kristen sendiri dalam
penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di Amerika Serikat (AS).
Mereka mengungkapkan penemuan yang menggemparkan terkait puluhan
lukisan bertema suatu peristiwa sakral bagi umat Kristiani.
Peristiwa yang dimaksud adalah "Perjamuan Akhir," yang digambarkan
dalam puluhan lukisan, yang dibuat dalam kurun waktu 1.000 tahun.
...Menurut tim peneliti, para pelukis –termasuk seniman legendaris
Leonardo Da Vinci– melakukan kesalahan yang sama dalam melukis
perjamuan Yesus Kristus...
Menurut tim peneliti, para pelukis –termasuk seniman legendaris
Leonardo Da Vinci– ternyata melakukan kesalahan yang sama dalam
melukis suasana perjamuan antara Yesus Kristus dan para muridnya.
Penemuan atas kesalahan kolektif para pelukis "Perjamuan Akhir" itu
dipublikasikan dalam artikel di sebuah jurnal medis International
Journal of Obesity, yang diterbitkan Selasa, 23 Maret 2010, atau
beberapa hari sebelum peringatan Jumat Agung dan Hari Paskah.
Memanfaatkan teknologi komputer, para peneliti membandingkan ukuran
makanan dengan ukuran kepala dalam 52 lukisan Perjamuan Akhir.
"Kalau seni merupakan imitasi kehidupan, kita berarti dalam masalah,"
kata para peneliti menyimpulkan.
Prof. Brian Wansink dan lukisan Perjamuan Akhir yang dia teliti (AP Photo)
Berdasarkan puluhan lukisan yang dibuat antara tahun 1000 hingga 2000,
ukuran hidangan utama bertambah 69 persen; ukuran piring 66 persen;
ukuran roti bertambah 23 persen.
"Penambahan ukuran termasuk dalam fenomena modern, tetapi apa yang
kita lihat belakangan ini mungkin hanya bagian paling mencolok dari
tren yang telah berlangsung sangat lama," kata Brian Wansink, ilmuwan
mengenai makanan dari Cornell University.
Studi ini merupakan ide Wansink. Untuk dikaitkan dengan konteks
Alkitab, (Bibel) dia mendapat bantuan dari saudaranya, Craig Wansink,
profesor studi religi Virginia Wesleyan College.
Sebagai bahan studi, dia menggunakan lukisan yang ditampilkan dalam
buku "Last Supper" terbitan tahun 2000 oleh Phaidon Press. Mereka
menampilkan lukisan yang mungkin merupakan lukisan paling populer
mengenai perjamuan terakhir dari Leonardo da Vinci.
[taz/voa-islam.com]
Yesus Berhadiah Mobil BMW: Menjawab Testimoni Dusta Penginjil Sunda."
Artikel tersebut dimaksudkan untuk menjawab kesaksian penginjil urang
Sunda yang menamakan dirinya Kang Maman. Dalam kesaksian yang dengan
judul provokatif "Dianiaya dan Dibakar Akibat Menjadi Kristiani."
(tabloid Zaitun, edisi 36 Th II), Maman mengaku mengaku sebagai mantan
Muslim.
Perpindahan iman dari Islam ke Kristen, tulisnya, bermula ketika
melakukan shalat pada malam hari, Kang Maman mendengar gemuruh angin
di ruangan shalat. Saat itu, hadir seorang berjubah putih dan
berselendang merah membara serta membawa sebuah tongkat. Lelaki itu
mengucapkan salam dengan suara menggelegar, "Syalom, syalom!"
Lelaki tak dikenal itu terus-menerus menatap ke arah Kang Maman.
Tiba-tiba orang itu berucap, "Anakku, akulah Isa Almasih, dan Akulah
Yesus Kristus. Akulah jalan yang lurus dan akulah yang terkemuka di
dunia dan di akhirat." Penampakan itulah awal kisah Kang Maman menjadi
orang Kristen.
Dalam tangggapannya terhadap kesaksian Penginjil Kang Maman tersebut,
Mokoginta meragukan seluruh kesaksiannya.
...kesaksian Penginjil Kang Mamam bahwa dia masuk Kristen karena
bertemu Yesus melalui sebuah penampakan, wajib diragukan, karena
bohong belaka. Sebab, darimana dia tahu bahwa itu wajah Yesus yang
asli...
Menurutnya, kesaksian Penginjil Kang Mamam bahwa dia masuk Kristen
karena dia telah dijamah oleh Yesus melalui sebuah penampakan, wajib
diragukan. Bila ia mengaku melihat Yesus secara langsung, jelas sekali
bahwa kesaksian seperti itu bohong belaka. Sebab, darimana dia tahu
bahwa itu wajah Yesus yang asli (original)? Jika wajah mereka itu
asli, siapa yang memotretnya? Kamera, scanner, foto copy dan handycam
merek apa yang dipakai saat itu?
Untuk membuktikan bahwa foto-foto Yesus itu tidak ada yang original,
Mokoginta menampilkan berbagai model foto Yesus yang beredar di
seluruh dunia. Foto-foto tersebut tidak ada yang sama, semuanya
berbeda dan bertolak belakang satu sama lainnya.
Mokoginta bahkan menantang Penginjil Kang Maman dan para jemaatnya
dengan sayembara foto Yesus berhadiah mobil BMW.
"Kepada Penginjil Kang Maman yang mengaku pernah ketemu Yesus melalui
penampakan nyata, kami menantang dengan sayembara menarik. Kami
sediakan hadiah berupa mobil sedan BMW bila Kang Maman maupun jemaat
Kristen lainnya bisa menunjukkan wajah Yesus yang sesungguhnya
(asli/original) berdasarkan data-data yang valid dan ilmiah,"
tulisnya.
...Kami sediakan hadiah sedan BMW bila Kang Maman maupun jemaat
Kristen lainnya yang bisa menunjukkan wajah Yesus yang
asli/original...
Sampai tulisan ini ditayangkan, belum ada satu orang pun yang layak
mendapat hadiah mobil BMW.
Seorang kristiani bernama Habel Ndoen bahkan mengirim email berjudul
"Yang penting bukan foto atau gambar Yesus Kristus." Anehnya, Habel
tidak berminat menjawab kuis BMW, tapi justri mengakui bahwa ia dan
seluruh manusia di dunia tidak ada yang mampu menjawab kuis foto Yesus
berhadiah mobil BMW tersebut. Habel menulis sbb:
"Sayembara foto Yesus hadiah BMW tidaklah patut diadakan karena tidak
mungkin ada pemenangnya. Seandainya saya buat Sayembara foto Nabi-nabi
lainnya atau malaikat Jibril pun, dengan hadiah Pesawat Terbang
termahal di dunia, juga tidak mungkin ada pemenangnya. Mengapa Anda
nekat punya ide aneh buat Sayembara Foto Yesus? Saya yakin 100% Allah
SWT tidak menyuruh Anda buat Sayembara tsb."
Habel Ndoen harus tahu, bahwa sayembara itu bukan atas dasar
"nekad-nekadan," tapi untuk mengajak Penginil Kang Maman dan umat
lainnya untuk berpikir logis, bahwa teologi "penampakan Yesus" adalah
sebuah kemustahilan. Karena sampai sekarang, seluruh umat manusia di
dunia ini tidak ada yang tahu wajah Yesus yang asli.
Lukisan Yesus karya Leonardo Da Vinci pun Tak Valid
Ketidakvalidan foto Yesus ini juga diakui umat Kristen sendiri dalam
penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di Amerika Serikat (AS).
Mereka mengungkapkan penemuan yang menggemparkan terkait puluhan
lukisan bertema suatu peristiwa sakral bagi umat Kristiani.
Peristiwa yang dimaksud adalah "Perjamuan Akhir," yang digambarkan
dalam puluhan lukisan, yang dibuat dalam kurun waktu 1.000 tahun.
...Menurut tim peneliti, para pelukis –termasuk seniman legendaris
Leonardo Da Vinci– melakukan kesalahan yang sama dalam melukis
perjamuan Yesus Kristus...
Menurut tim peneliti, para pelukis –termasuk seniman legendaris
Leonardo Da Vinci– ternyata melakukan kesalahan yang sama dalam
melukis suasana perjamuan antara Yesus Kristus dan para muridnya.
Penemuan atas kesalahan kolektif para pelukis "Perjamuan Akhir" itu
dipublikasikan dalam artikel di sebuah jurnal medis International
Journal of Obesity, yang diterbitkan Selasa, 23 Maret 2010, atau
beberapa hari sebelum peringatan Jumat Agung dan Hari Paskah.
Memanfaatkan teknologi komputer, para peneliti membandingkan ukuran
makanan dengan ukuran kepala dalam 52 lukisan Perjamuan Akhir.
"Kalau seni merupakan imitasi kehidupan, kita berarti dalam masalah,"
kata para peneliti menyimpulkan.
Prof. Brian Wansink dan lukisan Perjamuan Akhir yang dia teliti (AP Photo)
Berdasarkan puluhan lukisan yang dibuat antara tahun 1000 hingga 2000,
ukuran hidangan utama bertambah 69 persen; ukuran piring 66 persen;
ukuran roti bertambah 23 persen.
"Penambahan ukuran termasuk dalam fenomena modern, tetapi apa yang
kita lihat belakangan ini mungkin hanya bagian paling mencolok dari
tren yang telah berlangsung sangat lama," kata Brian Wansink, ilmuwan
mengenai makanan dari Cornell University.
Studi ini merupakan ide Wansink. Untuk dikaitkan dengan konteks
Alkitab, (Bibel) dia mendapat bantuan dari saudaranya, Craig Wansink,
profesor studi religi Virginia Wesleyan College.
Sebagai bahan studi, dia menggunakan lukisan yang ditampilkan dalam
buku "Last Supper" terbitan tahun 2000 oleh Phaidon Press. Mereka
menampilkan lukisan yang mungkin merupakan lukisan paling populer
mengenai perjamuan terakhir dari Leonardo da Vinci.
[taz/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar