Penginjil Kristen Antek Israel Tukang Tipu

SEORANG penginjil Kristen mengaku bernama Amin Al-Barokah menulis buku
misi berjudul Al-Masih Wal-Masihin Fil-Qur'an (76 halaman). Dengan
judul dan nama penulis yang sangat Islami itu, sang penginjil berharap
banyak umat Islam yang tergiring akidahnya menjadi pengikut Yesus
(Kristen).
Pada halaman 53-72 Amin Al-Barokah menulis kesaksian masuknya ke
Kristen dalam judul "Kutemukan Mutiara Di Padang Pasir". Dikisahkan
bahwa ketika SMA, Amin Al-Barokah akrab dengan temannya yang beragama
Kristen keturunan Cina. Suatu hari, dia ikut acara ritual Kristen di
Bandung. Di tempat inilah dia menemukan jalan baru setelah mendengar
ayat Alkitab (Bibel) dari pendeta yang memukau dirinya:
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kisah
Para Rasul 4: 12).
"Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku"
(Yohanes 14: 6).
Kedua ayat tersebut oleh Amin Al-Barokah dibandingkan dengan hadits Nabi.
…Penginjil murtadin Amin Al-Barokah alias Danu Kholil adalah penipu
kelas ulung di Indonesia. Dia memalsukan ijazah sarjana agama Islam…
"Isa itu sesungguhnya adalah roh Allah dan firman-Nya" (HR. Anas bin Malik).
Dari pengambilan ayat-ayat di atas, jelas bahwa analogi Amin
Al-Barokah sangat serampangan, sebab ketiga ayat tersebut berbicara
pada konteks yang berlainan.
Keyakinan Amin Al-Barokah bahwa Yesus adalah juruselamat berdasarkan
Kisah Para Rasul 4: 12 ini tidak bisa dibenarkan. Karena Kisah Para
Rasul itu bukan Injil dan bukan sabda Yesus, melainkan tulisan Paulus.
Semua orang tahu bahwa Paulus adalah bukan murid Yesus dan tidak
pernah bertemu Yesus.
Sedangkan Injil Yohanes 14: 6 yang menyatakan bahwa Yesus adalah
satu-satunya penunjuk jalan kebenaran, karena semua golongan Yahudi
terperangkap dalam kesesatan dan penyelewengan terhadap syariat Musa.
Ini memang benar, tapi hanya berlaku semasa hidupnya Nabi Isa saja.
Sebab sebelum meninggalkan dunia ini, beliau sudah menyerahkan tugas
kenabiannya kepada nabi yang lain. Melalui nubuatnya, beliau
memberikan mandat untuk meneruskan risalah kenabian kepada Muhammad
SAW.
"Dan ingatlah ketika Isa putra Maryam (Yesus anak Maria) berkata: "Hai
Bani Israel, sesungguhnya aku ini utusan Allah untuk kamu, membenarkan
kitab sebelum aku (yakni) Taurat, dan memberi kabar gembira (kepadamu)
tentang datangnya seorang rasul sesudahku yang bernama Ahmad
(Muhammad)…" (Qs. Ash-Shaff 6).
Dalam Injil sekarang ini masih bisa dilacak Nubuat tentang kedatangan
Nabi Muhammad, antara lain dalam Yohanes 16: 7: 15. Dalam ayat ini,
Nabi Muhammad dinubuatkan sebagai "Penghibur" dan "Roh Kebenaran."
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran; sebab ia tidak akan berkata-kata dari
dirinya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang
akan dikatakannya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterimanya dari padamu. Segala sesuatu yang Bapa punya,
adalah Aku punya; sebab itu aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterimanya dari padaku" (Yohanes 16: 13-15)
Kedua kata ini tidak bisa dimasuki oleh pribadi manapun kecuali Nabi
Muhammad SAW. (insya Allah pembahasan selengkapnya kami kupas pada
kesempatan yang lain). Menurut Prof. Thoriq Chebab, kata "penghibur"
dan "penolong" dalam bahasa Yunani disebut "periclutos" yang artinya
terpuji (Ahmad atau Muhammad).
Salah Kaprah Terhadap Hadits
Setelah tergelincir kepada keyakinan terhadap ayat-ayat Bibel tentang
keselamatan yang enak di telinga, kemudian Amin Al-Barokah tersesat
oleh pemikiran yang salah kaprah. Maka penafsirannya terhadap hadits
Nabi juga salah bahkan melenceng jauh dari kebenaran.
Hadits bahwa Nabi Isa itu ruh Allah dan firman Allah, sama sekali
tidak mendukung doktrin Kristen bahwa Yesus adalah penjelmaan
(inkarnasi) Tuhan. Hal ini karena dua alasan:
Pertama, makhluk yang mendapat tipuan ruh Allah itu bukan hanya Nabi
Isa saja. Semua manusia tanpa kecuali ditiupkan ruh oleh Allah SWT.
Sebab salah satu unsur kesempurnaan manusia adalah ruh.
"Allah yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya
dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia
menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh
(ciptaan)-Nya" (Qs. As-Sajdah 7-9).
Kedua, Nabi Isa AS disebut sebagai firman Allah juga bukan berarti
penjelmaan Allah SWT. Dalam Al Qur`an surat Aali 'Imraan 45 dan 171,
Nabi Isa disebut firman Allah, maksudnya ketika menciptakan kelahiran
Nabi Isa tanpa ayah, Allah Yang Maha Berkehendak cukup dengan
berfirman "kun" (jadilah), maka jadilah Nabi Isa.
Hal ini didukung oleh surat Al Baqarah 117 dan Aali 'Imraan 47 yang
menyatakan bahwa jika menghendaki sesuatu cukuplah Allah mengatakan
"kun" (jadilah) maka terjadilah. Hal ini ditegaskan lagi oleh surat
Aali 'Imraan 59, bahwa untuk menciptakan Nabi Isa yang lahir tanpa
hubungan biologis seorang ayah, Allah cukup mengatakan "Kun"
(jadilah), maka lahirlah Isa AS tanpa seorang ayah (Qs. Ali Imran 59).
Jadi, hadits Anas bin Malik itu sama sekali tidak bisa dijadikan
hujjah untuk mendukung doktrin Ketuhanan Yesus.
…belasan ayat Al-Qur'an dalam satu bab ini disalahgunakan penginjil
untuk melegalisir Alkitab (Bibel) dan Bani Israel…
Penginjil Kristen Antek Israel
Dalam bab "Masihin Mengikuti Kebenaran Taurat dan Injil" halaman 50-52
Amin Al-Barokah mengutip 18 ayat Al-Qur'an yang diperalat sebagai
legalitas keabsahan Alkitab (Bibel) dan kehebatan bani Israel.
Ayat-ayat yang dikutip, di antaranya:
"Dan sungguh telah Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat), maka
janganlah engkau di dalam keraguan menemuinya, dan Kami menjadikannya
(Taurat) sebagai petunjuk bagi Bani Israil" (Qs. As-Sajdah 23).
"Hai Bani Israil, sungguh Kami melepaskan kamu dari musuh kamu, dan
Kami telah berjanji dengan kamu di sebelah kanan bukit Thur itu dan
Kami menurunkan manna dan salwa kepada kamu. Makanlah di antara yang
baik-baik apa yang telah Kami rezekikan kepada kamu, dan janganlah
melampaui batas padanya, menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan
barangsiapa ditimpa kemarahan-Ku, maka sungguh dia binasa" (Qs.
Thaahaa 80-81).
Ayat-ayat tersebut dikomentari sebagai berikut:
"Taurat dan Injil adalah kitab yang memberi petunjuk kepada kebenaran
dan kepada jalan yang lurus" (hal. 50). "Mengapa saudara kita kaum
Ismail membenci umat pilihan Allah, yaitu Bani Israel dan Masihin?
Apakah mereka sungguh tidak tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa Bani
Israel dan Masihin adalah umat yang dipilih Allah?" (hal. 52).
Jelaslah bahwa belasan ayat Al-Qur'an dalam satu bab ini
disalahgunakan penginjil untuk melegalisir Alkitab (Bibel) dan Bani
Israel.
Kecaman terhadap Israel Menurut Al-Qur`an
Bani Israel dan bangsa Yahudi adalah keturunan Nabi Ibrahim yang
mendapat limpahan karunia dari Allah SWT, melebihi karunia yang
diberikan kepada bangsa lain (Qs. Al-Baqarah 57, 60). Tetapi, karena
keingkaran dan pembangkangan mereka kepada kebenaran, maka posisi
mereka berbalik 180 derajat. Sehingga tidak mengherankan bila kemudian
Al-Qur'an banyak mengecam Bani Israel dengan cercaan yang tajam.
Syaikh Musthafa Al-Maraghi dalam tafsirnya merinci karakter buruk bani
Israel menjadi 76 sifat, antara lain:
Kaum yang tidak mengakui agama Kristen (Al-Baqarah 113), kaum yang
pertama kali kafir kepada risalah Muhammad SAW (Al-Baqarah 41), kaum
yang pertama kali menyatakan bahwa Tuhan punya anak (Al-Baqarah 116),
kaum yang diperintahkan untuk melakukan bunuh diri massal (Al-Baqarah
54), kaum yang paling cerewet terhadap nabinya (Al-Baqarah 61), kaum
yang hobi mempermainkan perintah nabinya (Al-Baqarah 67-71), kaum yang
paling keras dalam menolak kebenaran ilahi (Al-Baqarah 74), dan masih
banyak lagi.
…Al-Qur'an banyak mengecam Bani Israel dengan cercaan yang tajam.
Syaikh Musthafa Al-Maraghi merinci karakter buruk bani Israel menjadi
76 sifat…
Kecaman terhadap Israel Menurut Alkitab (Bibel)
Dalam Alkitab (Bibel), Israel adalah kaum yang banyak dikecam dengan
kecaman keras.
Musa menyebutkan bahwa orang-orang Israel itu durhaka dan hobi
memanipulasi kebenaran kitab suci. Maka kepada mereka, Musa memberikan
julukan "orang degil" dan orang yang "tegar tengkuk" terhadap Tuhan
dalam kitab Ulangan 31: 27. Di ayat lain, bani Israel dikecam sebagai
"penentang Tuhan" (Ulangan 9: 24).
Sedangkan kitab Mikha menyebut bani Israel sebagai "orang yang muak
terhadap keadilan dan yang membengkokkan segala yang lurus," karena
para kepalanya memu­tuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi
pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang (Mikha 3:
9-11).
Yesus adalah utusan Allah khusus untuk bani Israel (Matius 10: 5-6).
Meskipun Yesus sering menunjukkan mukjizat kepada kaumnya, ternyata
mereka tidak mau menerima ajaran-ajaran Tuhan yang disampaikan oleh
Yesus. Bahkan sebagai balas budinya, mereka membalas air susu dengan
air tuba. Diceritakan dalam Bibel bahwa Yesus ditangkap, disiksa,
dicambuk, ditelanjangi dan disalib dengan cara keji sampai mati dengan
tragisnya.
Maka tidak mengherankan jika Yesus sendiri mengecam mereka dengan
sebutan ular beludak. "Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular
beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman
neraka?" (Matius 23:33).
Dalam kesempatan yang lain, Yesus mencerca mereka dengan sebutan
Angkatan yang Jahat. "Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Angkatan yang
jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka
tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus" (Matius 12:39).
…Dalam kesempatan yang lain, Yesus mencerca Israel dengan sebutan
Angkatan yang Jahat…
Tipuan Penginjil Amin Al-Barokah
Siapakah sejatinya Penginjil Amin Al-Barokah? Sejatinya, nama "Amin
Al-Barokah" adalah nama samaran. Hal ini bisa dilacak dari
pengakuannya sendiri. Pada halaman 53-72 buku Al-Masih Wal-Masihin
Fil-Qur`an Amin Al-Barokah menulis kesaksian perpindahan imannya dari
Islam ke Kristen dalam judul "Kutemukan Mutiara Di Padang Pasir".
Ternyata, kesaksian rohani tersebut pernah dimuat di majalah Gema
Nehemia edisi 32. Di majalah Kristen ini, kesaksian yang sama persis
dimuat dengan mengganti namanya menjadi nama asli, yaitu Danu Kholil
Dinata alias Theofilus Daniel.
Penginjil murtadin Amin Al-Barokah alias Danu Kholil ini adalah penipu
kelas ulung di Indonesia. Beberapa tahun silam, dia ketahuan
memalsukan ijazah sarjana agama di Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon
(STAIC). Ijazah nomor 0445 milik To'at dicuri, lalu ditip-ex nama,
foto dan nomornya dengan data Danu Kholil. Ijazah palsu ini kemudian
dipakai untuk mengajar di beberapa Sekolah Tinggi Teologi (STT),
antara lain STT Inalta, Bintaro.
Kebohongan lainnya, dalam kesaksian di buku tersebut Penginjil Amin
Al-Barokah alias Danu Kholil mengaku sebagai alumnus pesantren Dar
Al-Tauhid Arjawinangun Cirebon. Kesaksian ini juga bohong besar,
karena dalam buku induk santri tidak ada nama Danu Kholil maupun Amin
Al-Barokah. Berarti Amin Al-Barokah adalah sarjana dan santri
gadungan.
Danu Kholil bukan sarjana agama, melainkan mahasiswa 'DRS' alias
'durung rampung sekolah.'
Seyogyanya, Danu Kholil alias Amin Al-Barokah bertobat dari komoditi
tipu-menipu, baik menipu jemaat di gereja maupun membohongi Tuhan
dengan penafsiran ngawur terhadap ayat-ayatnya.
…Danu Kholil bukan sarjana agama, melainkan mahasiswa 'DRS' alias
'durung rampung sekolah.'...
Bung Amin Al-Barokah harus berhenti berbohong, dan kembalilah ke jalan
yang benar, supaya hidupmu berkelimpahan berkah. [a ahmad Hizbullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar